Sabtu, 20 Maret 2010

Korupsi Untuk Rakyat Dari Pemimpin

Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata korupsi? Pasti jawabannya adalah suatu hal yang sering dilakukan oleh para pemimpin yang aniaya terhadap rakyatnya. Tapi tahukah Anda, bahwa sebenarnya korupsi bukan hanya terjadi di kalangan para pemimpi kelas atas saja, bahkan kita pernah melakukan korupsi kecil-kecilan salah satunya dengan cara memanipulasi data. Memang dampaknya tidak akan seluas dan seburuk bila dibandingkan dengan korupsi para pemimpin kelas atas di negeri ini, tetapi itu sudah lebih dari cukup bahwa korupsi bukan hanya milik pemerintah tetapi juga milik rakyat. Tapi sebenarnya, apa arti korupsi itu sendiri?

Korupsi adalah suatu tindakan memanipulasi suatu data dengan tujuan mengambil keuntungan sebesar-besarnya untuk dirinya sendiri dan menyebabkan kerugian di pihak lain. Tetapi apabila ada suatu analogi seperti ini “seorang kepala keluarga yang terbilang tidak mampu yang sedang mencari nafkah untuk keluarganya lalu dia mendapat sebuah tawaran dari temannya untuk membelikan sebuah barang dengan harga sekian, sebut saja budget yang diberikan sebesar Rp 100.000. Tanpa pikir panjang si kepala keluarga ini pun menerima tawaran tersebut. Dengan kelihaiannya dala tawar-menawar akhirnya si kepala keluarga berhasil mendapatkan barang tersebut dengan harga Rp 80.000, namun ketika dia menyerahkan barang tersebut dia bercerita bahwa harga barang tersebut melebihi dari budget yang telah diberikan. Karena merasa kasihan akhirnya si pemilik barang memberikan uang kekurangannya plus upah untuk si kepala keluarga.” Bukankah kasus di atas termasuk kasus korupsi? Bagaimana dengan dampaknya? Bukankah uang tersebut akan lebih berguna jika digunakan oleh si kepala keluarga yang memang sedang sangat membutuhkan daripada temannya? Bagaimana pendapat saudara?

Meskipun dampaknya tidak terlalu parah tetapi tetap saja hal tersebut dinamakan korupsi, sebenarnya kita pernah melakukan korupsi namun di level yang sangat rendah. Korupsi yang benar-benar dinamakan korupsi disini adalah korupsi yang menyebabkan dampak yang sangat luas, merugikan rakyat, dan dalam kisaran yang sangat banyak. Lihat saja seperti kasus yang sedang hangat di public yaitu kasus dana talangan bank century yang diduga terjadi tindakan korupsi dalam pengelolaan dana tersebut. Bayangkan saja uang senilai 6,7 triliun jika kita sedekahkan maka penulis yakin akan bisa membangkitkan potensi para pemuda dengan ide-ide kreatif untuk berwirausaha di negeri ini.

Namun kegelapan tetaplah kegelapan, meskipun seberkas cahaya masuk untuk menerangi tetapi bila kegelapan itu lebih banyak dan lebih kuat maka seberkas cahaya itu pun akan segera sirna. Dibutuhkan lebih dari seberkas cahaya untuk mengalahkan dominasi kegelapan yang pasti akan selalu ada.

Dalam beberapa sidang kasus dana century masih banyak anggota-anggota dewan yang menutup-nutupi kasus ini. Mereka merasa paling berkuasa sehingga dengan mudahnya memutar balikkan fakta serta mempermainkan opini, sehingga banyak terjadi kejanggalan dalam sidang kasus tersebut.

Lalu bagaimana kita menyikapinya? Apakah akan berdiam diri saja? Atau ikut melakukan aksi dengan menggabungkan diri ke salah satu organisasi? Lalu bagaimana jika aksi kita tidak diacuhkan? Jadi bagaimanakah seharusnya kita menyikapinya?

Semua jawabannya ada pada diri Anda sendiri., tetapi jawablah dengan hati Anda yang paling dalam sehingga Anda bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan jika Anda ingin korupsi di negara kita ini benar-benar lenyap dari peredaran maka penulis menyarankan agar Anda jangan melakukannya  meskipun dalam skala yang lebih rendah. Jagalah selalu kejujuran sesuai dengan kondisi. Sekian.. Wassalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar