Kamis, 30 Agustus 2012

Maaf Untuk Hari Ini

Hari ini mungkin akan menjadi salah satu riwayat hari yang cukup berat bagiku. Memang aku akui salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan dalam menahan emosi juga karena pekerjaan yang seperti mengintai secara terus menerus (lebay amat luu), hehe. Pagi ini seperti biasa dan Alhamdulillah aku bisa melanggengkan sholat tahajjud meskipun hanya 2 roka'at. Lalu sholat shubuh berjama'ah, kemudian aku tidur lagi (wah males banget nih orang), maksudnya berbaring sejenak menikmati angin pagi yang menyegarkan. (Kok biasa biasa aja ya, mana nih bagian serunya) Setelah selesai aku pun membuka laptop kantor tapi dengan niat mau main game lagi, (Jaaailaaaahhh, masi aja maen game ude jam segini yak) seperti biasa main Football Manager 2012. Disinilah para penggoda iman a.k.a syetaaaan dan iblissss mulai melancarkan invasinya terutama bagi diriku.  

Memang hari ini aku mendapat tugas dinas ke salah satu Bank swasta dan aku berencana berangkat jam 9 dan sebelum berangkat aku ingin mengecek ulang tugas yang nantinya akan dikerjakan disana. Tapi karena keasyikan bermain game jadi banyak waktu yang harusnya digunakan untuk mengecek tugas menjadi terbuang sia-sia. Waktu sudah menunjukkan angka 08.35 dan akhirnya aku pun membuka file tugas ku. Alhasil aku mendapat banyak error dalam program yang aku develop ini. Akhirnya jam menunjukkan pukul 09.10 dan aku pun masih belum beranjak untuk bersiap berangkat kerja. Saat itulah My Mom/Ibu/Mama/Bunda ku menanyakan kembali perihal keberangkatan kerjaku. Berkali kali beliau memanggil dan menanyakanku sehingga membuat Aku yang masih menghadapi banyak error dalam program ku ini mulai terpancing emosi (pas disini si syetaaaan sama iblissss udah seneng bener nih pasti). Akhirnya aku seperti sedikit membentak Ibuku tercinta (Ya Allah,, lu mau jadi the next Malin Kundang yee tong) dan akupun masih belum menyesal saat itu (Aje gilee kapan sadar nye luuu). Namun Akupun sadar bahwa aku tak pantas sedikitpun membentak Ibuku (meskipun hanya lewat hati). Inilah permintaan maaf ku yang pertama hanya untuk Ibuku (just for my Mom). 

Waktu menunjukkan pukul 09.30 dan akhirnya akupun siap untuk berangkat kerja. Selama perjalanan akupun beristighfar atas prilaku yang tidak baik pada Ibu. Setelah sampai di depan tempat kerjaku, tiba-tiba dan sekonyong-konyong (beuuhhh semonyong-monyong kaleeee) datang seorang kakek yang meminta uang Rp 1.000,00 yang kataya untuk ongkos ke Kebayoran Baru. Baru saja si kakek menyampaikan maksud dan tujuannya, Aku langsung berpikir klo si kakek hanya ingin meminta minta saja dan akhirnya aku mengatakan pada si kakek bahwa aku tidak mempunyai uang receh sehingga tidak bisa memberikan apa yang diinginkannya. Namun pada kesempatan berikutnya akupun merasa sedikit menyesal dan inilah permintaan maaf ku yang kedua untuk si kakek. 

Sebenarnya untuk permintaan maaf ku yang ketiga ini terjadi sebelum si kakek itu muncul yaitu saat aku berada dalam bis angkutan kota. Aku ditelepon oleh bos bahwa aku belum mengabarinya soal tugas dinas ini. Walhasil aku pun kena damprat meskipun dalam skala yang ringan. Inilah permintaan maaf ku yang ketiga untuk si bos. 

Yap, inilah kehidupan, yang setiap individu mempunyai alur yang berbeda-beda. Semua takdir adalah milik Allah SWT dan kita hanya perlu melalui setiap takdir yang kita miliki. Memang takdir itu bisa juga berupa pilihan, tapi jika hati kita hanya tertuju kepada kemuliaan, keagungan, serta kecintaan kepada Allah SWT, takdir yang kita pilih sebenarnya adalah pilihan Allah sendiri dan disinilah kita akan benar-benar dapat memaknai kehidupan yang sementara ini. :)

baca selengkapnya...